Raden
Sukmayana adalah penguasa wilayah Majasemi, yang masih adik ipar
Adipati Puspahandungjaya penguasa Kadipaten Carangsoka. Hubungan
Carangsoka dengan Majasemi terjalin erat sehingga kedua wilayah tersebut
rakyarnya hidup rukun dan damai sehingga kedua wilayah tersebut
rakyatnya merasa aman dan tentram.
Oleh rakyaknya, Raden Sukmayana diakui
bukan hanya sebagai pejabat besar tetapi sangat dihormati sebagai
seorang adipati. Raden Sukmayana memiliki wajah yang cerah, berkulit
kuning bersih, dan sorot mata yang tajam. Sikap dan perilaku
sehari-hari tidak memberikan kesan yang kasar melainkan penuh wibawa.
Raden Sukmayana tidak membedakan antara yang kaya dan yang miskin.
Dalam menjalankan tugas-tugas
pemerintahan tidak arogan dan sangat terbuka. Semua aspirasi rakyatnya
selalu didengar dan diperhatikan. Raden Sukmayana sadar tanpa dukungan
rakyat, sebenarnya bukan apa-apa. Tidak jarang berkeliling untuk
mengunjungi sampai peiosok ke pedesaan sehingga antara pimpinan dengan
yang dipimpin terjalin hubungan erat.
Raden Sukmayana mempunyai dua buah
pusaka yaitu Keris Rambut Pinutung dan Kuluk Kanigara. Menurut para
sesepuh, bahwa barang siapa yang dapat memiliki pusaka Keris Rambut
Pinutung dan Kuluk Kanigara kelak akan menjadi penguasa.
Syarat utama untuk bisa memiliki kedua
pusaka itu adalah orang yang punya pemikiran cerdas dan berbudi pekerti
luhur. Bagi orang yang bodoh dan perilakunya tidak baik jangan harap
bisa memiliki kedua pusaka tersebut, apalagi dapat menjadi penguasa.
Berita tentang keampuhan Keris Rambut
Pinutung dan Kuluk Kanigara menyebar sampai ke seluruh penjuru negeri
bahkan sampai ke kadipaten tetangga. Para bangsawan, mulai dari
prajurit, lurah, demang dan pangeran, ingin berebut memilikinya dengan
harapan kelak menjadi raja. Salah satu bangsawan yang ingin mempunyai
pusaka tersebut adalah Yuyurumpung.
Yuyurumpung baru saja sembuh dari sakit yang diderita. Kondisinya
tidak gagah lagi seperti dulu. Matanya cacat sebelah. Muka buruk.
Mulut robek. Hidung terbelah. Kakinya sebelah kiri patah. Namun,
kondisi tubuh yang cacat tidak akan menyurutkan niat Yuyurumpung
untuk memiliki pusaka Keris Rambut Pinutung dan Kuluk Kanigara.
Cita-cita Yuyurumpung memperoleh pusaka
sakti tidak murni dan hati nuraninya. Namun, didorong oleh hawa nafsu
akan haus kekuasaan. Sosok Yuyurumpung merupakan manusia berambisi
besar namun tidak diimbangi oleh kemampuan. Diantara beberapa punggawa
Kadipaten Paranggaruda yang paling diragukan kemampuan kepemimpinannya
adalah Yuyurumpung.
Selam memimpin tidak ada prestasi dan
perubahan kemajuan di Kemaguhan. Sebaliknya yang muncul adalah
permasalahan-permasalahan yang tidak pemah terselesaikan. Misalnya,
masalah setoran pajak yang semestinya digunakan nembangun Kemaguhan
tetapi dipakai untuk kepentingan pribadi.
Yuyurumpung juga mempunyai tabiat yang
tidak baik yaitu demi mewujudkan keinginannya tidak segan-segan
menghalalkan segala cara. Agar dapat memiliki pusaka Keris R.ambut
Pinutung dan Kuluk Kanigara. Yuyurumpung nempunyai niat jahat yaitu
mencurinya.
Diam-diam Yuyurumpung memanggil Sondong
Majeruk untuk mencuri kedua pusaka tersebut. Yuyurumpung yakin bahwa
kewibawaan penguasa Majasemi berada pada kedua pusaka tersebut. Oleh
sebab itu, bila pusaka berhasil dicurinya akan lumpuh kekuatan Malasemi.
Alhasil, ambisi Yuyurumpung untuk menjadi raja akan mudah untuk diraih.
Kepada Majeruk dijanjikan blia berhasil
mencuri dan selamat akan diberi hadiah yang besar. Tergiur oleh janji
bakal menerima hadiah yang besar maka niat Sondong Majeruk untuk mencuri
semakin mantap. Dengan langkah yang pasti pergilah Sondong Majeruk
menuju Majasemi.
Waktu tengah malam tiba. Sondong Majeruk
sudah berada di Majasemi. Tempat gedung pusaka kedua pusaka itu disimpan
dijaga oleh beberapa pengawal dengan senjata di tangan.
Dengan menggunakan aji kesaktian, maka
Sondong Majeruk berhasil membobol gedung pusaka dan mengambil keris
Rambut Pinuntung serta Kuluk Kanigara tanpa diketahui oleh
siapapun.
siapapun.
Pagi harinya, saat akan pergantian jaga
baru diketahui bahwa semalam telah terjadi pencurian. Ternyata pusaka
Keris Rambut Pinutung dan Kuluk Kanigara hilang. Hal tersebut segera
dilaporkan kepada Raden Sukmayana.
Gemparlah bumi Majasemi. Hampir semua
rakyat marah dan bila pencurinya kelak terlangkap akan digantung
hidup-hidup. Raden Sukmayana dengan hati yang jernih melarang para abdi
dalem saling menyalahkan dan bertindak sendiri-sendiri. Langkah yang
diambil adalah mengadakan rapat yang tertutup diikuti oleh punggawa
tertentu untuk membicarakan strategi supaya pusaka Keris Rambut
Pinutung dan Kuluk Kanigara
cepat ditemukan.
cepat ditemukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar